Denganlangkah-langkah tersebut pembelajaran Matematika di SD menjadi bermakna dan menyenangkan karena mampu mengembangkan keterampilan sosial; mengkomunikasikan; berdiskusi; bekerja sama; mengkonstruksi pengetahuan atau konsep baru yang dikaitkan dengan pengalaman belajar siswa dan mampu mengaplikasikannya untuk
Mahasiswa/Alumni Universitas Jambi17 Maret 2022 0822Hallo Firasapitri F, kakak bantu jawab ya. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi. Berikut ini penjelasannya. Indonesia merupakan wilayah yang terdiri dari beberapa pulau dengan karateristik yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Perbedaan tersebut dapat meliputi perbedaan ras, agama, mata pencaharian, suku, adat istiadat, norma, dan lain sebagainya. Keberagaman yang ada di Indonesia menjadikan setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, keragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan, karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi. Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain. Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Semoga membantu ya.
pemaknaanyang cukup beragam. Oleh karena itu, keragaman pemahaman dan pemaknaan terhadap fundamentalisme sesungguhnya merupakan hal yang sangat wajar. Namun demikian, palabelan fundamentalisme, mengidentikkan fundamentalisme dengan aksi kekerasan, apalagi jika dikaitkan dengan agama tertentu, menjadi terkesan tidak adil. Perbedaan Prosesor AI dengan Prosesor Biasa – Industri Teknologi Informasi telah banyak mengalami transformasi dari masa lalu hingga kini yang terbaru adalah teknologi yang berkaitan dengan kecerdasan buatan atau biasanya kita sebut dengan AI yang disingkat dari “Artificial Intelligence”. Perkembangan teknologi AI ini tentunya tidak lepas dari peningkatan kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukungnya. Saat ini, telah banyak perangkat elektronik pintar yang menambahkan fitur AI ke dalam perangkatnya. Prosesor yang merupakan otak dari sebuah perangkat elektronik pintar ini juga mengalami peningkatan fungsi dan kemampuan untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan buatan ini. Jadi sebenarnya apa perbedaan antara Prosesor yang memiliki fitur AI dengan Prosesor Normal pada umumnya? Berikut ini kita akan membahasa perbedaan antara Prosesor yang berbasis Kecerdasan buatan AI dengan Prosesor Biasa. Prosesor AI dan prosesor biasa adalah dua jenis prosesor yang memiliki perbedaan yang signifikan. Prosesor AI atau prosesor kecerdasan buatan ini dibangun untuk menangani tugas-tugas pemrosesan data yang kompleks seperti pengenalan suara, pemahaman bahasa dan analisis data. Prosesor biasa, pada sisi lain, dirancang untuk menjalankan tugas-tugas komputasi umum, seperti menjalankan aplikasi kantor dan memutar video. Baca juga Pengertian Mikroprosesor dan Cara Kerjanya. Prosesor AI dan prosesor biasa memiliki perbedaan dalam cara mereka dirancang dan dioperasikan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara keduanya Struktur dan Desain Prosesor AI memiliki desain yang berbeda dari prosesor biasa, khususnya dalam kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang terkait dengan kecerdasan buatan, seperti pengenalan pola, pengambilan keputusan, dan pembelajaran mesin. Prosesor AI didesain dengan arsitektur yang lebih kompleks dan memiliki lebih banyak komponen terkait kecerdasan buatan seperti unit pengolah tensor dan unit akselerasi grafis. Kecepatan dan Kinerja Prosesor AI biasanya lebih cepat dan lebih efisien dalam melakukan tugas-tugas kecerdasan buatan, seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, dan prediksi. Hal ini disebabkan karena prosesor AI memiliki kemampuan khusus untuk melakukan operasi matematika dengan kecepatan yang tinggi, seperti operasi matriks dan konvolusi. Konsumsi Daya Prosesor AI cenderung lebih hemat energi dibandingkan dengan prosesor biasa dalam menjalankan tugas-tugas kecerdasan buatan. Hal ini disebabkan karena prosesor AI dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan daya ketika melakukan operasi matematika yang intensif, sehingga mengurangi konsumsi daya secara keseluruhan. Fleksibilitas Prosesor biasa biasanya lebih fleksibel daripada prosesor AI dalam mengelola tugas-tugas umum seperti pemrosesan data, pengolahan gambar, atau perhitungan sederhana. Namun, prosesor AI memiliki keunggulan dalam tugas-tugas kecerdasan buatan yang lebih spesifik seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, atau pemodelan bahasa. Harga Prosesor AI cenderung lebih mahal daripada prosesor biasa karena prosesor AI memerlukan desain dan teknologi yang lebih canggih untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam tugas-tugas kecerdasan buatan. Jadi, secara umum, prosesor AI memiliki kemampuan yang lebih baik dalam tugas-tugas kecerdasan buatan, tetapi juga memiliki biaya yang lebih tinggi dan kurang fleksibel dalam penggunaannya. Sementara prosesor biasa lebih cocok untuk tugas-tugas umum dan lebih terjangkau. Agar lebih mudah melihat perbedaan kedua jenis prosesor ini, berikut ini adalah tabel perbedaan antara Prosesor AI dan Prosesor Biasa. Kriteria Prosesor AI Prosesor Biasa Fungsi utama Mengolah dan membuat keputusan berdasarkan data Menjalankan tugas-tugas komputasi umum Kemampuan pembelajaran Ya Tidak Arsitektur Memiliki accelerator AI Tidak memiliki accelerator AI Kemampuan proses data Mampu memproses data secara real-time Lebih cocok untuk tugas-tugas komputasi umum Aplikasi Pengenalan suara, pengenalan wajah, sistem pendukung keputusan Aplikasi kantor, pemutaran video Beberapa contoh aplikasi prosesor AI meliputi Kendaraan otonom Prosesor AI digunakan dalam mobil otonom untuk mengambil keputusan secara cepat dan akurat berdasarkan data dari sensor, kamera, dan sistem navigasi. Pengenalan wajah Prosesor AI digunakan dalam sistem pengenalan wajah untuk membedakan wajah yang berbeda dan mengidentifikasi individu secara akurat. Penerjemahan bahasa Prosesor AI digunakan dalam aplikasi penerjemahan bahasa untuk memproses teks dalam berbagai bahasa dan menghasilkan terjemahan yang akurat. Analisis citra medis Prosesor AI digunakan dalam sistem analisis citra medis untuk mendeteksi kanker, tumor, dan penyakit lainnya dengan tingkat akurasi yang tinggi. Pemrosesan bahasa alami Prosesor AI digunakan dalam aplikasi pemrosesan bahasa alami untuk memahami dan memproses bahasa manusia, termasuk pengenalan suara dan pemahaman teks. Sementara itu, prosesor biasa masih banyak digunakan dalam berbagai aplikasi umum, seperti pengolahan data, pengolahan gambar, dan perhitungan sederhana. Dalam beberapa tahun terakhir, prosesor AI semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, dan kita dapat mengharapkan perkembangan teknologi ini untuk terus mempercepat dan meningkatkan kemampuan AI di masa depan. Catatan Kemampuan dan aplikasi dapat berbeda antara jenis prosesor AI yang berbeda Perbedaandan keberagaman bukanlah sumber pemecah belah. Prinsip kesetaraan dan harmoni sosial menumbuhkan toleransi di dalam masyarakat. Kesetaraan dan Harmoni Sosial dalam Masyarakat Multikultural. Agar harmoni sosial terwujud dalam masyarakat, maka prinsip kesetaraan harus diterapkan ditengah-tengah diferensiasi dan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bab ini tentang “Manusia, Keragaman dan Kesetaraan” yakni dapat menyadarkan kepada manusia bahwa keragaman merupakan keniscayaan hidup manusia, termasuk di Indonesia. Dalam paham multikulturalisme, kesederajadan, dan atau kesetaraan sangat dihargai untuk semua budaya yang ada dalam masyarakat. Paham ini sebetulnya merupakan bentuk akomodasi dari budaya arus utama besar terhadap munculnya budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai kelompok. Itulah sebabnya, penting sekarang ini membahas keragaman dan kesetaraan dalam hidup manusia Untuk konteks Indonesia sebagai masyarakat majemuk, sehubungan dengan pentingnya ketiga hal tersebut manusia, keragaman, dan kesetaraan, tatkala berbicara tentang keragaman, hal itu mesthi dikaitkan dengan kesetaraan. Mengapa? Karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi kelompok etnis yang satu bisa memperoleh lebih dibanding yang lain; atau kelompok umur tertentu bisa mempunyai hak-hak khusus atas yang lainnya. Keragaman yang didasarkan pada kesetaraan akan mampu mendorong munculnya kreativitas, persaingan yang sehat dan terbuka, dan pada akhirnya akan memacu kesaling-mengertian. Perkembangan pembangunan yang terjadi dalam dua dekade terakhir di Indonesia menjadikan pertemuan antar orang dari berbagai kelompok suku dan budaya sangat mudah terjadi. Hal itu tentu saja akan menimbulkan banyak goncangan dan persoalan. Karena itu sebelum menjadi sebuah konflik yang keras, Indonesia sudah selayaknya mempersiapkan masyarakatnya mengenai adanya keragaman. Keragaman itu supaya menghasilkan manfaat besar harus diletakkan dalam bingkai kebersamaan dan kesetaraan. Namun, sebelum membahas mengenai bagaimana memahami keragaman dan kesetaraan dan juga bagaimana mengelola keragaman yang ada dengan segala persoalan dan tantangannya, pembahasan akan dimulai dengan memusatkan perhatian pada manusia itu sendiri. Dalam perkembangan konteks kehidupan bermasyarakat yang terjadi secara cepat dan dramatis seringkali muncul ketegangan antara individualitas dan sosialitas. Bagaimana seorang manusia yang senantiasa berusaha mencari identitas diri harus melakukan akomodasi terhadap masyarakatnya yang juga terus berubah. Manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat dikitari oleh berbagai hal yang menjadikannya selalu berada dalam ketegangan antara diri sendiri dan orang lain. Praktis komunikasi, sejarah yang melingkupinya, keberadaan orang lain, konsep mengenai masalalu, mas kini, dan mas depan juga merupakan hal-hal yang terus perlu dipertimbangkan ketika manusia menjalani hidupnya, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari sebuah masyarakat. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang ada dalam pembahasan masalah diatas adalah sebagai berikut 1. Apa pengertian keberagaman dan kesetaraan? 2. Apa unsur-unsur keragaman masyarakat Indonesia? 3. Apa pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan Global? 4. Apa saja problematika diskriminasi dalam masyarakat yang beragam? Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini, untuk memahami dan mengetahui keberagaman dan kesetaraan dalam lingkunagan bermasyarakat di Indonesia, dan problem apa saja yang ada dalamnya. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Keberagaman dan Kesetaraan Keberagaman Keragaman dapat diartikan dengan suatu hal yang “banyak macamnya”, “beda” antara satu dan yang lainnya dan sifatnya tidak tunggal. Sedang kesetaraan dapat diartikan sebagai “sama”, “tidak berbeda” atau “sederajat”. Beberapa istilah yang dianggap sesuai dengan keragaman salah satunya ialah Pluralitas plurality yaitu suatu konsep yang mengandaikan adanya “hal-hal yang lebih dari satu”. Sisi lain pluralits adalah kemajemukan yang didasari oleh keutamaan keunikan dan kekhasan. Karena itu, pluralitas tidak dapat terwujud atau diadakan atau terbayangkan keberadaannya kecuali sebagai objek komparatif dari keseragaman dan kesatuan yang merangkum seluruh dimensinya. Pluralitas juga tidak dapat disematkan kepada kesatuan yang tidak mempunyai parsial-parsial, atau yang bagian-bagiannya dipaksa untuk tidak menciptakan “keutamaan”, “keunikan” dan “kekhasan” tersendiri. Anggota suatu keluarga adalah bentuk pluralitas dalam rangka kesatuan keluarga dan sebagai antitesis darinya. Pria dan wanita adalah bentuk pluralitas dari kerangka kesatuan jiwa manusia. Bangsa-bangsa adalah bentuk pluralitas jenis manusia. Tanpa adanya kesatuan yang mencakup seluruh segi maka tidak dapat dibayangkan adanya kemajemukan, keunikan dan kekhasan atau pluralitas itu. Demikian juga sebaliknya. Pluralitas, sebagaimana halnya seluruh fenomena pemikiran, memiliki sifat pertengahan moderat atau adil, keseimbangan, juga mempunyai sisi yang ekstrem, baik yang melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangkan. Sisi pertengahan adil serta keseimbangannyalah yang dapat memelihara hubungan antara kemajemukan, perbedaan dan pluralitas dan faktor kesamaan, pengikat dan kesatuan. Sementara itu disintegrasi dan kacau balau ditimbulkan oleh sikap ekstrem memusuhi yang tidak mengakui dan tidak memiliki faktor pemersatu atau pengikat. Juga oleh sikap penyeragaman yang dianggap mengingkari adanya kekhasan dan perbedaan, yaitu sikap ekstrem represif dan otoriter yang menafikkan perbedaan masing-masing pihak dan keunikannya. Pluralitas juga bisa dianggap sebagai motivator dalam menghadapi ujian, cobaan, kesulitan berkompetisi, dan berlomba-lomba dalam berkarya dan berkreasi diantara masing-masing pihak yang berbeda dalam peradaban. Dan jika tidak ada pluralitas, perbedaan dan perselisihan, maka tidak akan ada motivasi untuk berkompetisi, berlomba dan saling dorong diantara individu manusia dan peradaban, hal ini tentunya akan berakibat pada hidup yang stagnan dan tawar, serta mati tanpa dinamika. Juga manusia tidak akan dapat mewujudkan tujuan-tujuan hidup, yaitu agar manusia membangun bumi dan mengembangkan wujud peradabannya. Sayyid Quthb ” mengatakan bahwa adalah tabiat manusia untuk berbeda”. Karena perbedaan ini adalah salah satu pokok dari pokok-pokok diciptakannya manusia, yang menghasilkan hikmah yang tinggi. Seperti penugasan makhluk manusia ini sebagai pemimpin di muka bumi, serta perbedaan mereka dalam persiapan dan potensi-potensi serta tugas yang diemban. Sehingga, pada gilirannya akan membawa kepada perbedaan dalam jerangka berfikir, kecenerungan metodologi yang dipegang, dan tekhnik-tekhnik yang ditempuh. Sementara, dengan perbedaan dan persaingan, manusia akan menggali potensi mereka yang terpendam, serta akan selalu terjaga dan berusaha mengeksplorasi kekayan bumi ini, dengan menggunakan kekuatannya serta rahasia-rahasinya yang terpendam, yang pada akhirnya akan membawa kepada kebaikan, kemajuan dan pertumbuhan. Namun, tindakan saling dorong dan saling membela, yang menjadi motivator dan diperkuat oleh kemajemukan dan perbedaan itu, diharapkan senantiasa memiliki sifat membawa manfaat, berada dalam kerangka kesatuan nilai yang konstan, serta pokok-pokok yang menyatukan diantara pihak-pihak yang berselisih dan saling membela diri tersebut. Karena harus ada timbangan yang konstan pula, yang dianggap dapat memuaskan seluruh pihak yang berselisih dan kata akhir rujukan dalam berdebat, serta ada tujuan yang sama dari manusia. Istilah lain yang digunakan untuk masyarakat yang terdiri dari agama, ras, bahasa, dan budaya yang berbeda, yakni keragaman diversity yang menunjukkan bahwa keberadaaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen dan bahkan tidak dapat disamakan. Pada abad ke-20, kemajemukan menjadi syarat demokrasi. Serba tunggal, misalnya, satu ideologi, satu partai politik, satu calon pemimpin, dianggap sebagai satu bentuk pemaksaan dari negara. Furnivall adalah yang pertama kali mengintroduksi konsep masyarakat majemuk pada waktu dia membahas kebijakan dan praktek-praktek pemerintahan jajahan di Indonesia. Dia menunjukkan bahwa sebuah masyarakat majemuk ditandai oleh penduduknya yang secara suku bangsa dan rasial saling berbeda yang hidup dalam satuan-satuan kelompok masing-masing, yang hanya bertemu di pasar. Ciri-ciri ini ada pada masyarakat jajahan yang merupakan produk dari politik ekonomi penjajahan untuk menguasai sumberdaya yang ada setempat. Produk dari politik ekonomi ini adalah adanya golongan penjajah yang mempersatukan secara paksa masyarakat-masyarakat pribumi kedalam sebuah masyarakat jajahan untuk diatur dan diperibtah guna kepentingan ekonomi penjajah. Disamping golongan penjajah dan pribumi terdapat golongan pedagang perantara yang biasanya adalah orang-orang asing yang secara sosial dan rasial tidak tergolong sama dengan golongan penjajah ataupun golongan pribumi. Di Indonesia, tiga golongan ini terwujud secara vertical sebagai orang Belanda dan Kulit Putih lainnya, orang Pribumi, dan orang Timur Asing orang Cina dan Arab yang masing-masing hidup dalam kelompok-kelompok dan pemukimannya sendiri menurut kebudayaan dan pranata-pranata masing-masing, dan keteraturan serta ketertiban kehidupan mereka diatur oleh hukum yang masing-masing berbeda satu dari lainnya. Konsep Multikulturalisme juga dapat dianggap sesuai dengan masalah-masalah “perbedaan”, bahkan konsep ini juga mampu menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul dari kemajemukan. Apabila pluralitas sekedar mempresentasikan adanya kemajemukan yang lebih dari satu , maka multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu mereka adalah sama didalam ruang publik. Multikulturalisme menjadi semacam respons kebijakan baru terhadap keragaman. Dengan kata lain, adanya komunitas-komunitas itu diperlakukan sama oleh negara. Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan. Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan-perbedaan individual atau orang-perorang dan perbedaan kebudayaan. Perbedaan kebudayaan mendorong upaya terwujudnya keanekaragaman atau pluralisme budaya sebagai sebuah corak kehidupan masyarakat yang mempunyai keanekaragaman kebudayaan, yaitu yang saling memahami dan menghormati kebudayaan-kebudayaan mereka yang berbeda satu dengan lainnya, termasuk kebudayaan dari mereka yang tergolong sebagai kelompok minoritas. Dalam pengertian multikulturalisme, sebuah masyarakat bangsa dilihat sebagai memiliki sebuah kebudayaan yang utama dan berlaku umum mainstream di dalam kehidupan mesyarakat bangsa tersebut. Kebudayaan bangsa ini merupakan sebuah mozaik, dan yang didalam mozaik tersebut terdapat beranekaragam corak budaya yang merupakan ekspresi dari berbagai kebudayaan yang ada dalam masyarakt bangsa tersebut. Model multikulturalisme ini bertentangan dengan model monokulturalisme yang menekankan keseragaman atau kesatuan kebudayaan dengan melalui proses penyatuan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda-beda ke dalam sebuah kebudayaan yang dominan dan mayoritas. Disamping itu juga melalui proses asimilasi atau pembauran diman jatidiri dari kelompok-kelompok atau sukubangsa-sukubangsa minoritas harus mengganti jatidiri warganya menjadi sama dengan jatidiri dari kelompok atau suku bangsa yang dominan, dan mengadopsi cara-cara hidup atau kebudayaan dominan tersebut menjadi cara-cara hidup dan kebudayaannya yang baru. Dan bila mereka yang tergolong sebagai minoritas tidak melakukannya akan diasingkan dari masyarakat luas, bahkan kalau perlu dimusnahkan. Dalam model multikulturalisme, penekanannya adalah pada kesederajatan ungkapan-ungkapan budaya yang berbeda-beda, pada pengkayaan budaya melalui pengadopsian unsur-unsur budaya yang dianggap paling cocok dan berguna bagi pelaku dalam kehidupannya tanpa ada hambatan berkenaan dengan asal kebudayaan yang diadopsi tersebut, karena adanya batas-batas suku bangsa yang primodial. Dalam masyarakat multibudaya atau multikultural, menurut Nathan Glazer, setiap orang adalah multikulturalis, karena setiap orang mempunyai kebudayaan yang bukan hanya berasal dari kebudayaan asal atau suku bangsa tetapi juga mempunyai kebudayaan yang berisikan kebudayaan-kebudayaan dari suku bangsa atau bangsa lain. Multikulturalisme dilihat sebagai pengikat dan jembatan yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan, termasuk perbedaan-perbedaan kesuku-bangsaan dan suku-bangsa dalam masyarakat yang multikultural. Pengertian ini mengacu pada pengertian bahwa perbedaan-perbedaan tersebut terwadahi di tempat-tempat umum, tempat kerja dan pasar, dan sistem nasional dalam hal kesetaraan derajat secara politik, hukum, ekonomi, dan sosial. Sedangkan kesukubangsaan dan masyarakat suku bangsa dengan kebudayaan suku bangsanya tetap dapat hidup dalam ruang lingkup atau suasana kesukubangsaanya. Tetapi didalam suasana-suasana nasional dan tempat-tempat umum yang seharusnya menjadi cirinya adalah kebangsaan dengan pluralisme budayanya, dan bukannya sesuatu kesukubangsaan atau sesuatu kebudayaan suku bangsa tertentu yang dominan. Kesetaraan Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Jadi, kesetaraan juga dapat disebut kesederajatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, sederajat artinya sama tingkatan kedudukan, pangkat. Dengan demikian, kesetaraan atau kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yan sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain. Dihadapan Tuhan, semua manusia adalah sama derajat, kedudukan, atau tingkatannya. Yang membedakan nantinya adalah tingkat ketakwaan manusia tersebut terhadap Tuhan. Persamaan atau tingkatan manusia ini berimplikasi pada adanya pengakuan akan kesetaraan atau kesederajatan manusia. Jadi, kesetaraan atau kesederajatan tidak sekedar bermakna adanya persamaan kedudukan manusia. Kesederajatan adalah suatu sikap mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sebagai sesama manusia. Implikasi selanjutnya adalah perlunya jaminan akan hak-hak itu agar setiap manusia bisa merealisasikan serta perlunya merumuskan sejumlah kewajiban-kewajiban agar semua bisa melaksanakan agar tercipta tertib kehidupan. Berkaitan dengan dua konsep di atas, maka dalam keragaman diperlukan adanya kesetaraan atau kesederajatan. Artinya, meskipun individu maupun masyarakat adalah beragam dan berbeda-beda, tetapi mereka memiliki dan diakui akan kedudukan, hak-hak dan kewajiban yang sama sebagai sesama baik dalam kehidupan pribadi maupun kemasyarakatan. Terlebih lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, jaminan atau kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dari berbagai ragam masyarakat di dalamnya amat diperlukan. kesetaraan Gander Kesetaraan gender adalah suatu kondisi dimana semua manusia baik laki-laki maupun perempuan bebas mengembangkan kemampuan personal mereka dan membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype, peran gender yang kaku. Hal ini bukan berarti bahwa perempuan dan laki-laki harus selalu sama, tetapi hak, tanggung jawab dan kesempatannya tidak dipengaruhi oleh apakah mereka dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan Unesco, 2002. Kesetaraan gender adalah tidak adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin seseorang dalam memperoleh kesempatan dan alokasi sumber daya, manfaat atau dalam mengakses pelayanan. Berbeda halnya dengan keadilan gender merupakan keadilan pendistribusian manfaat dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki. Konsep yang mengenali adanya perbedaan kebutuhan dan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki, yang harus diidentifikasi dan diatasi dengan cara memperbaiki ketidakseimbangan antara jenis kelamin. Masalah gender muncul bila ditemukan perbedaan hak, peran dan tanggung jawab karena adanya nilai-nilai sosial budaya yang tidak menguntungkan salah satu jenis kelamin lazimnya perempuan. Untuk itu perlu dilakukan rekontruksi sosial sehingga nilai-nilai sosial budaya yang tidak menguntungkan tersebut dapat dihilangkan. Sehingga masalah kesehatan reproduksi yang erat kaitannya dengan ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender dapat dihindari, khususnya kematian ibu dan anak yang masih tinggi di Indonesia. Pembahasan dalam topik isu gender ini dimaksudkan untuk memberikan informasi sehingga dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang disesuaikan dengan sosial, budaya, kondisi dan situasi di wilayah setempat untuk megatasi masalah kesehatan reproduksi remaja. Banyak pemahaman yang keliru ketika orang mengartikan seks dan gender, karena gender dalam bahasa Inggris hanya diartikan sebagai jenis kelamin. Untuk itu perlu dipahami terlebih dahulu bahwa seks merupakan suatu hal yang merupakan kodrat berupa ciri-ciri fisik/ biologis yang tidak bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, perempuan yang mengalami haid, hamil dan melahirkan yang ini tidak mungkin bisa dilakukan laki-laki. Dan sebaliknya laki-laki memiliki jakun, sperma dan alat vital berupa penis. Seks bersifat kodrati yang tidak mengenal batas ruang dan waktu, bersifat alamiah dan tidak akan berubah dalam kondisi apapun. Sedangkan gender, merupakan pelabelan yang pada kenyataannya dibentuk oleh budaya, tidak bersifat permanen, dan oleh karenanya bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Gender tergantung pada nilai-nilai yang dianut masyarakat, hasil konstruksi tradisi, budaya, agama dan ideologi tertentu yang mengenal batas ruang dan waktu yang langsung membentuk karakteristik laki-laki dan perempuan. Saat ini di dalam kehidupan bermasyarakat ada pemilahan sifat manusia yaitu feminim dan maskulin. Sifat-sifat feminim dan maskulin dapat dikategorikan sebagai berikut Sifat maskulin Sifat feminim 1. Aktif / agresif 2. Independen 3. Rasional 4. Obyektif 5. Tegas 6. Keras 7. Jarang menangis 8. Tidak mudah tersinggung 9. Lebih kompetitif 10. Lebih suka berpetualang 11. Lebih mendunia 12. Ambisius 13. Percaya diri 14. Pemimpin, pelindung 15. Dsb 1. Pasif / nonagresif 2. Dependen 3. Emosional 4. Subyektif 5. Kurang tegas 6. Lemah lembut 7. Sering menangis 8. Mudah tersinggung 9. Kurang kompetitif suka berpetualang ke rumah 12. Kurang ambisius 13. Kurang percaya diri 14. Pengasuh, pemelihara 15. Dsb Sifat feminin seringkali dilekatkan pada diri perempuan dan sifat maskulin seringkali dianggap sebagai sifat laki-laki. Sehingga bila ada seorang yang bersikap tidak sesuai dari sifat-sifat yang sudah dilekatkan pada dirinya oleh masyarakat maka dia diangggap menyimpang atau salah. Padahal pada riilnya, potensi yang dimiliki laki-laki dan perempuan sebagai sesama manusia adalah relatif. Tidak semua laki-laki mampu bersikap tegas. Demikian pula tidak semua perempuan bersikap cengeng, dan seterusnya. Persoalannya kemudian, dari pelabelan yang ada di masyarakat ini memunculkan ketidakadilan yang berkaitan dengan relasi antara perempuan dan laki-laki. Setidaknya ada lima isu gender yang dialami perempuan akibat ketidakadilan gender yaitu Kekerasan terhadap perempuan. Beban ganda perempuan Marginalisasi perempuan Subordinasi perempuan Stereotype terhadap perempuan Sedangkan manifestasi ketidakadilan gender bagi perempuan dapat dirumuskan sebagai berikut Pada sektor budaya, perempuan terkungkung dengan stereotype yang dilekatkan pada dirinya untuk tidak keluar dari peran domestiknya. Dalam sektor publik maupun domestik perempuan seringkali menjadi korban tindak kekerasan. Dalam bidang ekonomi, perempuan mengalami marginalisasi dan harus menanggung beban ganda jika ingin berkiprah di ruang publik. Dalam bidang politik, perempuan selalu menempati posisi sub-ordinan, baik di struktur pemerintahan, maupun di tingkat perwakilan rakyat. Sebagai warga negara. Perempuan juga hanya ditempatkan sebagai obyek dalam setiap kebijakan pemerintah yang memang seringkali menjadi monopoli laki-laki. Feminisme secara konsisten senantiasa memperjuangkan kesetaraan gender, yakni posisi dan peran yang setara antara laki-laki dan perempuan yang tidak dipengaruhi oleh bias gender. Sesungguhnya feminisme sedang mencoba membawa perubahan pada kultur ptriarki yang monolitik dan, dengan demikian, secara tidak langsung merupakan komponen dari agenda-agenda multilkultural. Unsur-Unsur Keragaman dalam Masyarakat Suku bangsa dan ras Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangatberagam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusiayang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukurantubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, tiap suku bangsa mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri, maka di Indonesia juga terdapat sejumlah sistem budaya yang dipergunakan oleh massing-masing suku bangsa. Agama dan keyakinan Sebelum kedatangan agama Hindu yang berasal dari India, orang-orang Indonesia sudah mempunyai keyakinan atau kebudayaan sendiri yang biasa disebut dengan istilah animisme dan dinamisme. Agama hindu datang di Indonesia dengan jalan damai. Kontak agama tersebut melalui jalan perdagangan. Setelah agama Hindu mengalami kemunduran, datang agama lain, yatiu agama islam dan kristen. Kedua agama tersebut juga diterima dengan cara-cara yang damai. Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah Berfungsi edukatif ajaran agama secara hukum berfungsi menyuruh dan melarang Berfungsi penyelamat Berfungsi sebagai perdamaian Berfungsi sebagai Social control Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas Berfungsi transformatif Berfungsi sublimatif Di indonesia, agama merupakan unsur yang sangat penting dan sudah ada beberapa agama yang telah diakui, hal itu merupakan bukti adanya keragaman dalam hal agama atau kepercayaan. Adapun terhadap keragaman manusia dalam hal kepercayaan, sikap, dan perilakunya. Manusia tidak dipandai sederajat. Ada yang mulia dan ada yang hina, bergantung pada kadar ketakwaannya. Ideologi dan politik Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Sedangkan politik bermakna usaha dalam menegakkan keteriban sosial. Fungsi ideologi adalah untuk memperkuat landasan moral dalam suatu tindakan. Adanya banyak partai di Indonesia merupakan bukti keragaman dalam hal ideologi dan politik. Meskipun pada keyataanya Indonesia hanya mengakui pancasila sebagai satu-satunya ideologi. Belum terarahnya pendidikan politk di kalangan pemuda dan belum dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila maupun lembaga-lembaga kontitusi, tertib hukum, dan disiplin nasional merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi muda secara institusional dan konstitusional. Tatakrama Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “ adat sopan santun, basa basi “ pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakapsesuai kaidah atau norma tertentu. Adat terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat yang fungsinya mengikat masyarakat tersebut, sedangkan kesopanan berasal dari masyarakat itu sendiri yang dapat menilai baik dan buruknya sikap lahir dan tingkah laku manusia. Kesenjangan ekonomi dan sosial Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat,pangkat, dan strata sosial. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat dan belum meratanya pembangunan dan hasil-hasil pembangunan mengakibatkan makin bertambahnya pengangguran di kalangan pemuda serta terjadinya kesenjangan ekonomi. Perbedaan kondisi ekonomi pada kehidupan masyarakat dapat memicu terjadinya kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial dapat terjadi karena adanya pelapisan sosial. Proses terjadinya pelapisan sosial ada dua, yaitu Pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya. Pelapisan sosial yang terjadi dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global Pengaruh keragaman diantaranya adalah Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memilikikebudayaan yang berbeda. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplemeter. Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilaisosial yang bersifat dasar. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya. Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan terciptamasalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengandunia lingkungannya. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akanmemunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras atau sukunya kelompoknya lebihtinggi dari ras/suku/kelompok lain. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu Semangat Religius Semangat Nasionalisme Semangat Fluralisme Dialog antar umat beragama Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antaragama, media, masa, dan harmonisasinya. Berdirinya Negara Indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk, baik secara etnis, geografis, kultural maupun religius. Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni. Perbedaan yang berwujud baik secara fisik maupun mental, seharusnya dijadikan sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Tetapi sering kali yang terjadi adalah, perbedaan tersebut justru memicu ketegangan hubungan antar anggota masyarakat. Sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagaimana dijelaskan oleh Van de Berghe.Terjadinya segmentasi pemisahan diri kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer melengkapi. Kurang mengembangkan konsensus kesepakatan diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya. Secara relative integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain. Realitas diatas harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa. Karena dengan adanya sifat terbuka itulah solusi dari akar permasalahan yang terjadi akibat kemajemukan dapat dipertumpul. Problematika Diskriminasi Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, klompok, golongan, status, dan kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan idiologi, dan politik serta batas Negara, dan kebangsaan seseorang. Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “ Setiap orang berhak bebasdari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkanperlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu “ Sementara itu Pasal 3 UU No30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan bebasdengan harkat dan martyabat yang sama dan sederajat”. Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan Dunia, dan Prinsip Non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab antara lain Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah. Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan bubarnya sebuah Negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang secara geradual bias menjadi penyebab utama peroses itu, yaitu Kegagalan kepemimpinan Kerisis Ekonomi yang akut dan berlangsung lama Krisis politik Krisis Sosial Demoralisasi Tentara dan Polisi Interfensi asing Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat diwujudkan melalui “Intergrasi kebudayaan “ atau “ Intergrasi Nasional “ Manusia Ber-adab dalam keragaman. Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik ditengah masyarakat antara lain Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bias dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras dimasyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan Teori kesalahpahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan-perbedaandalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adatkesopanan, serta situasi ekonomi. Kesederajatan adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang adamanusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia yaitu Suku Bangsa dan Ras, Agama danKeyakinan, Ideologi dan Politik, Tata Krama, Kesenjangan Ekonomi serta Kesenjangan Sosial. Problematika diskriminasi yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasibangsa. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnyasebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang secara gradual bisa menjadipenyebab utama proses itu, yaitu Kegagalan kepemimpinan, Krisis ekonomi yang akut danberlangsung lama, Krisis politik, Krisis social, Demoralisasi tentara dan polisi, serta Intervensiasing. Saran Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika yang merupakanungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang “majemuk” atau “heterogen”. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku bangsa dan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan Nasional. Terciptanya “tunggal ika” dalam masyarakat yang “bhineka” dapat diwujudkan melalui“integrasi kebudayaan” atau “integrasi nasional”. Dalam hubungan ini, pengukuhan ide “tunggalika” yang dirumuskan dalam wawasan nusantara dengan menekankan pada aspek persatuandisegala bidang merupakan tindakan yang positif. Namun tentu saja makna Bhineka Tunggal Ikaini harus benar-benar dipahami dan menjadi sebuah pedoman dalam berbangsa dan bernegara. Daftar Pustaka
2 Pemahaman dan kesadaran tentang konsep multikultural harus senantiasa menjadi spirit dalam proses konseling. 3) Sikap keberagamaan inklusif hanya akan terbentuk jika ada pemahaman dan kesadaran
keragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan karena Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Keragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan, karena? Berikut pilihan jawabannya keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan keterbelakangan keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan ketinggalan budaya keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan ketinggalan teknologi Kunci Jawabannya adalah A. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina. Dilansir dari Ensiklopedia, Keragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan, karenakeragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan, karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina. Penjelasan Kenapa jawabanya A. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Kenapa jawabanya bukan B. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan keterbelakangan? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak C. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan ketinggalan budaya? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Terus jawaban yang D. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan ketinggalan teknologi kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah A. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina.
Jelaskandefinisi pendidikan multikultural menurut pendapatmu. Masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa, budaya, dan agama. Keragaman budaya tersebut menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang multikultural. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), multikultural adalah bersifat keberagaman budaya. 1. Demokratis. 1. Sokrates.
Mahasiswa/Alumni Universitas Sebelas Maret13 Juli 2022 0256Jawaban yang benar adalah D. Berikut pembahasannya. Indonesia merupakan negara kepulauan. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki keberagaman. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang memiliki perbedaan-perbedaan di berbagai bidang terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi. Keragaman dikaitkan dengan kesetaraan karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi. Diskriminasi merupakan suatu perbuatan yang memperlakukan seseorang atau kelompok secara berbeda dan tidak adil atas dasar karakteristik dari seseorang atau kelompok tersebut. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah D. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi.
Secaraproduktif dan kemudian menjadi reproduktif kami berusaha mengeksplore pengetahuan yang pernah kami telan bulat-bulat itu. Jender selama ini suka tidak suka telah dikaitkan atau kadang misinterpretasi dengan woman studies. Karena, prejudice, yang dianggap memiliki masalah ketidakadilan dan menjadi korban adalah perempuan. Inilah jawaban untuk pertanyaan yang kamu cari dari proses kurasi Festival PanjiJawabanKeragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan karena untuk menghindari terjadinya perpecahanPembahasanKeberagaman adalah kondisi dimana masyarakat terdapat perbedaan -perbedaan. Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak hanya dikaruniai keberagaman Sumber Daya Alam yang melimpah tetapi juga keragaman suku, agama, ras bahasa, dan budaya. Keberagaman bangsa Indonesia terbentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan daerah. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Selain itu terdapat beberapa faktor pendorong yang ikut mempengaruhi kemajemukan Negara Indonesia, seperti Letak strategis wilayah IndonesiaKondisi negara kepulauanPerbedaan kondisi alamKeadaan transportasi dan kumunikasiPenerimaan masyarakat terhadap perubahanSalah satu cara menyikapi keberagaman adalah dengan mewujudkannya berdasarkan sistem pengetahuan , yakni dengan memanfaatkannya secara bijaksana, mempelajari budaya Indonesia, dan mempertahankan keragaman budaya agar punah. Juga dengan kesetaraan sosial, demi terhindarnya dampak negatif berupa itu, keunikan negara Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif keberagaman Indonesia yakni Banyaknya faham dan norma yang dianut setiap suku memberikan kontribusi berupa bagi perkembangan dan kemajuan bangsaDaya tarik bagi wisatawan asing yang hendak berlibur ke Indonesia, sehingga mendatangkan devisaTerbiasa membaur sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah airKeragaman juga bisa dijadikan alat pemersatu dampak negatif mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara. Keberagaman suku bangsa, budaya, ras, agama, dan gender menjadi daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Kita tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga keindahan dalam keberagaman masyarakat Indonesia. Oleh karena itu perlunya sistem pengetahuan dan kesetaraan dalam menyikapi keberagaman yang ada, misalnya dengan cara menggali lebih banyak informasi-informasi yang terkandung dalam keberagaman. Dengan demikian paradigma kita terbuka, sehingga mampu melihat keberagaman tersebut dalam perspektif lebih lanjut 1. Apa itu keberagaman Faktor penyebab keberagaman jawaban Kelas 7Mapel PPKNBab Kelas 7 PPKn Bab 4 – Pembelajaran Keregaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal IkaKode TanyaJawab AyoBelajar AyoMembaca AyoPintar DuniaPendidikan TanyadanJawab IndonesiaPintar PenerusBangsa CerdasPendidikan HidupPendidikan PintarJawab Kuesioner CepatBisa Festival Panji FestivalPanji ID MenjawabPertanyaan SD SMP SMASekian ulasan mengenai jawaban dari pertanyaanKeragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan, karena 
.​Kami harapkan bahwa informasi yang kami sampaikan dalam artikel tanya jawab di atas dapat memberikan wawasan dan solusi bagi kamu yang membutuhkan jawaban dengan tepat. Teruslah berinovasi dan belajar untuk memperbaiki kualitas pengetahuan demi masa depan yang lebih kamu membutuhkan informasi lain tentang pertanyaan atau seputar dunia Pendidikan, silahkan kunjungi laman atau artikel kami yang Penulis Senja penyetaraanpendidikan karena hal ini bersifat hak dan pilihan. Namun jika orang tua dan anak menginginkan, ujian penyetaraan dapat ditempuh. Ujian bisa dilakukan di Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), komunitas homeschooling dan lembaga pendidikan kesetaraan lainnya. Ijazah kesetaraan dapat digunakan anak untuk meneruskan pendidikan ke Keragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan, karena? keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan keterbelakangan keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan ketinggalan budaya keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan ketinggalan teknologi Semua jawaban benar Dari lima 5 pilihan jawaban diatas, jawaban yang paling tepat adalah A. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina. Berdasarkan hasil vote dari kurang lebih 751 pembaca, setuju dengan jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah. Keragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan, karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina. Pembahasan & Penjelasan Jawaban A. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina Menurut Tim Mediiaindonesia, Jawaban ini paling tepat, Sebab jika dibandingan dengan pilihan jawaban yang lain, ini merupakan jawaban yang paling akurat dan sesuai dengan pertanyaannya. Jawaban B. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan keterbelakangan jawaban ini menurut tim kami salah, karena sudah tidak sesuai dengan pertanyaan dan melenceng dari pertanyaan diatas. Jawaban C. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan ketinggalan budaya Menurut tim jawaban ini tidak tepat untuk pertanyaan tersebut, dan dari beberapa referensi yang kami baca, jawaban ini kurang tepat. Jawaban D. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan ketinggalan teknologi menrutu tim kami, jawaban ini salah, karena jawaban ini tidak selaras dengan pertanyaan diatas. Jawaban E. Semua jawaban benar Menurut kami, pilihan jawaban ini tidak tepat, karena dalam buku referensi dan juga hasil penelusuran dari Google, jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan lainnya. Kesimpulan Akhir Berdasarkan Pertanyaan serta pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan jawaban yang paling tepat dan benar adalah A. keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskrimina Jika Jawaban dan pembahasan diatas masih kurang jelas atau Kamu ada pertanyaan lain seputar pendidikan, baik ditingkat SD, SMP, SMA, Jenjang Kuliah atau dalam dunia kerja, bisa ditulis dalam kolom komentar dibawah ini. Profil Penulis Seorang lulusan dari fakultas pendidikan, kini menjadi soerang pendidik dan suka menulis dan mengumpulkan berbagai macam soal dan kunci jawabanya. Update Terbaru Keragamanyang dimaksud adalah jenis kelamin, entitas, ras, orientasi seksual, usia, disabilitas, dan lain-lain. Menurutnya, keberagaman pemain hingga kru yang bertugas, akan menggambarkan hasil akhir karya yang dibuat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stereotip negatif pada film, terjadi karena kru dan pemain ï»żA. Hakikat Keberagaman dan Kesetaraan SosialBangsa Indonesia terdiri atas berbagai pulau dan daerah yang memiliki karakteristik yang berbedaAdanya perbedaan tersebut membuat bangsa Indonesia memiliki beragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, dan ini mendorong setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang inilah yang menyebabkan keberagam- an Keberagaman SosialFaktor pendorong keberagamanFaktor bawaan yang dibawa individu sejak lahirFaktor lingkungan, baik lingkungan alam, lingkung-an keluarga, dan lingkungan waktu yang mengisi kehidupan manusiaAdanya interaksi yang membawa perubahan dan perkembangan individu terletak pada perbedaan perse- orangan, sedangkan keberagaman sosial terletak pada keberagaman masyarakat yang satu dengan yang lainnyaMasyarakat MajemukMasyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas kelompok-kelompok, yang tinggal bersama dalam suatu wilayah, tetapi terpisah menurut garis budaya suatu masyarakat patut dilihat dari dua variabel yaitu kemajemukan budaya dan kemajemukan budaya ditentukan oleh indikator- indikator genetik-sosial ras, etnis, suku, budaya kultur, nilai, kebiasaan, bahasa, agama, kasta, ataupun sosial ditentukan indikator-indikator seperti kelas, status, lembaga, ataupun Kesetaraan SosialKesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki ting- kat atau kedudukan yang atau kedudukan tersebut bersumber dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain.
secaraadil”,5 pada umumnya berhubungan pula dengan konsep-konsep kesetaraan dan keseimbangan. Dalam Alquran, konsep ‘adl dikaitkan dengan Tuhan dan manusia. Pertama menggambarkan tentang keadilan Tuhan (Q.S. Āli ‘Imrān [3]: 18; YĆ«suf [12]: 80), dan kedua tentang keadilan 4 Oliver Leaman (ed), The Qur’an: An Encyclopedia (London and New
Sekularisme sebagaimana diklaim secara luas, terkait dengan pemisahan agama dan negara. Ia menunjukkan gagasan bahwa negara tidak boleh terlibat dalam urusan agama apa pun dan menjaga kesetaraan terhadap semua agama (Seo 2012). Indonesia memiliki hubungan yang sangat kompleks dengan sekularisme. Na’im (2008) dan Hashemi (2009)
Keberagamandan inklusivitas ala Tokopedia. Sementara itu, sebagai perusahaan dengan jumlah karyawan lebih dari 7.000 orang, Grup GoTo telah menjadikan Diversity, Equity and Inclusion (keberagaman, kesetaraan, dan inklusi) atau DEI sebagai bagian internalnya. Dengan bernapaskan DEI, perusahaan afiliasi Gojek dan Tokopedia ini ingin memastikan setiap
Jikadikaitkan dengan kondisi gerakan perempuan saat ini perlu kiranya menjadikan feminisme multikultural sebagai basis gerakan perempuan di Indonesia. Hal ini karena melihat potensi besar di atas yang dimiliki oleh bangsa kita. Terlebih, belakangan ini krisis identitas menjadi hal yang sering terjadi pada generasi muda bangsa, terlebih pada
1001Indonesia adalah cerita tentang keragaman Indonesia dan sekaligus sebuah projek. Kita tidak pernah sanggup meringkus hakikat Indonesia karena akan selalu ada yang luput. Keragaman Indonesia adalah kekayaan dan keindahan yang harus kita syukuri. Di tanah nusantara, berbagai budaya diterima namun tumbuh dan berkembang dalam cita rasa

RecentPosts. Tambak udang merupakan contoh kegiatan ekonomi di bidang? Keragaman harus dikaitkan dengan kesetaraan, karena? Pertempuran Yang Dilatarbelakangi Oleh Tentara Sekutu Yang Melanggar Perjanjian Keamanan Untuk Melucuti Senjata Tentara Jepang Yang Sudah Kalah Di Wilayah Jawa Tengah, Yaitu?

Pembahasandan Penjelasan Menurut saya jawaban A. pengepul adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan Read more. Categories Tanya Jawab Leave a comment. Berorganisasi ternyata banyak manfaatnya, salah satunya adalah? March 21, 2022 by administrator.
Olehkarena itu, ini adalah proses pengulangan (Dineen, VOL. 4, NO. 1 39 keragaman dan kesetaraan, di samping berbagai macam makna turunan (Katamba dan Stonham, 2006: 180-1). dan akan dikaitkan dengan fungsi reduplikasi leksikal yang dapat dipertahankannya. Mempertahankan kelas atau mengubah kelas kata sebagaimana Asmah (2001: 17-35
Makalah"Kesetaraan Gender". 1. Page 1 of 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sendi utama dalam demokrasi yaitu Kesetaraan Gender karena menjamin bebasnya untuk berpeluang dan mengakses bagi seluruh elemen masyarakat. Gagalnya dalam mencapai cita – cita demokrasi, seringkali dipicu oleh ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender.

Selainitu, ia harus merancang kurikulum yang disesuaikan dengan masyarakat saat ini, membuat perbaikan yang memungkinkan akses yang sama ke semua orang (Casanova dalam Casanova RodrĂ­guez et al., 2009). Karena itu, unsur-unsur yang menyusun kurikulum di sekolah inklusif harus diperhitungkan. Tantangan untuk pencapaiannya

Keragaman kesetaraan, dan inklusi lebih penting sekarang daripada sebelumnya . Ini adalah vaksinasi yang harus disuntikkan ke Amerika dan pembuluh darah global lainnya dan inokulasi harus diberikan secara teratur di masa depan agar rasisme pada akhirnya diberantas atau diberikan ke posisi di mana ia menjadi tidak efektif.
Rbp3.